Berkesan Bukanlah Sekedar
HELLO, MATES❗
Menurutku, momen berkesan adalah ketika kamu memiliki sebuah memori membekas di dalam hatimu. Kesan itu membuatmu merasakan emosi, entah itu sedih maupun suka. Sesuatu di dalam momen tersebut akan selalu membekas dalam dirimu. Yah, setiap detik dalam hidup itu adalah momen berkesan. Tidak semua mahluk bisa merasakan rasa lelah akibat sekolah, rasa aman ketika berada di dekat teman, atau rasa kesal karena kamu terbangun saat kamu bermimpi menikahi si doi. Well, in this case, mine is Liam Galla-
So I never think that there's a time wasted in life, mates. Ya know what I mean?
Kamu dan aku memiliki momen berkesan tersendiri. Bukan satu atau dua, namun beribu-ribu momen mulai dari hari ini dan di masa depan nanti. I'm confident about that. Sulit sekali memilih salah satu untuk aku ceritakan di teks rekon pribadiku. Hidup tidak akan pernah membiarkan hari-hari kita berlalu membosankan. From memorable moments about music, friends, and others. Yah, dunia ini terlalu luas dan hidup ini terlalu lama tanpa membicarakan lebih dari 1 momen berkesan.
Namun, karena Ibu Frida meminta aku untuk menceritakan 1 momen berkesan maka aku tak akan berkutik. I mean, I don't want to end up havin' sore hands after this. Jadi sebelum aku menulis ini, aku mencari-cari bahan di mana pun aku bisa temukan. Entah dari buku album di lemari tua milik ibuku atau album kecil di dalam komputerku. Yeah, and that's quite sad karena aku tidak mendapatkan inspirasi apapun... sebelum aku meminum kopi kesukaanku.
And now I know one of memorable moments I want to share😋
Saat itu adalah sehari sebelum puncak acara kemeriahan tahun berdiri ke-68 SPENTURA tercinta atau lebih tepatnya di hari Senin, 1 September 2025. Aku masih bisa merasakan suasana di hari itu. Ramai sekali stand-stand diserbu oleh murid-murid. Mereka semua membawa kupon berwarna merah muda dan biru untuk ditukarkan oleh makanan atau minuman. Suasana seperti itu membuatku merasa seolah sekolah terasa lebih hidup. Bukan berarti selain hari itu semua terasa membosankan sih.
Tentu untuk menetralisirkan peristiwa seperti pencurian atau penukaran kupon tidak sah, para OSIS termasuk aku memberikan kontribusi dengan cara membantu dan mengawasi stand-stand disana. Benak kecilku sudah terlebih dahulu berkata bahwa aku tidak akan berkontribusi baik bahkan sebelum mencoba. Semua karena aku sadar bahwa aku harus membantu salah satu stand disana sendirian. But, aku paham aku terlalu baik untuk dikuasai oleh rasa takut.
I mean, si pemberani harus memperlihatkan keberanian mereka dan si pemalu harus memperlihat apa? Ya, tentu si pemalu harus ikut memperlihatkan keberanian mereka karena keberanian akan selalu membuka kesempatan untuk semua manusia. Ya should keep that in mind, mates.
Aku berakhir di sebuah photobooth stand keren. Aku diterima baik disana setelah mempromosikan dan memperkenalkan produk mereka bahkan aku diminta untuk memberikan nomor antrian. Untuk manusia pemalas sepertiku, itu terasa baru dan unik. Aku bisa memberikan skill public speaking dan skill marketing mililkku sebuah kesempatan untuk diasah.
Bahkan aku berhasil membuat conversation bersama kakak-kakak pemilik photobooth stand itu. Aku suka ketika aku tahu bahwa aku memberikan mereka a nice first impression. Lebih dari itu, aku diberikan kesempatan untuk mencetak foto secara cuma-cuma. It felt so unreal. Aku tidak menolak sih. Setelah selesai membantu, aku cari teman-temanku untuk foto bersama. But, the pictures doesn't came out well as I expected. Kemudian hari itu pun aku merasa sedikit melankolis setelah sadar aku tidak bisa membantu mereka nanti saat puncak kemeriahan tahun berdiri ke-68 SPENTURA. Bagaimana pun aku harus melaksanakan tugasku di balik panggung.
Maka aku kembali memakai seragam OSIS pada hari Selasa, 2 September 2025. Mulai dari matahari terbit, panitia acara sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan pentas dari pembukaan sampai hiburan akhir. Sebelum acara mulai pun, aku sudah tidak sabar untuk mencapai akhir karena aku dan teman-temanku membuat sebuah rencana menarik.
An interesting plan, eh?
Yah, sebuah rencana dan bukan sekedar wacana.
Aku bersama teman-temanku memberikan kupon terakhir kami untuk ditukar di photobooth stand sama. Tidak ada rasa sesal dalam diriku saat dompetku terasa lebih seperti sehelai daun talas atau lebih simpel bisa aku katakan secara sah bahwa duitku habis. I mean, momen berkesan tidak akan bisa kamu dapatkan tanpa sedikit pengorbanan dan aku tahu perkataan ini tidak salah.
Karena 2 hari itu berani aku simpulkan bahwa mencoba hal baru itu bukanlah hal menakutkan. Rasa malu dan pikiran tidak baik akan membuat kamu terhambat. Kamu akan berakhir dalam sesal di kemudian hari. Lebih penting dari itu, aku sadar bahwa selelah apapun dirimu dan sesibuk apapun dirimu, meluangkan waktu istirahatmu untuk orang-orang tercinta tidak akan pernah sia-sia. Justru karena mereka kamu bisa mencapai titik ini. Mereka seperti musik karena untukku... Mereka menambahkan nada dan makna dalam hidupku
And I always think of them when this song filled the room:
https://www.youtube.com/watch?v=SaHrqKKFnSA&list=RDSaHrqKKFnSA&start_radio=1



Comments
Post a Comment